Jumat, 28 Maret 2014

Selamat pagi, selamat beraktivitas...



           Aku sedang tiduran di kamar kost favoritku ini. Sangat rilex karena tidak ada jadwal perkuliahan hari ini. Membuka laptop menuju folder dimana foto-foto kita tersimpan, memutar lagu favorit kita dan menikmatinya satu persatu. Aku selalu tersenyum bahkan kadang meneteskan air mata bahagia tiap melakukan hal itu. Betapa kisah kita sejak awal bertemu memang terasa ajaib untukku. Lalu rekaman masa lalu sejak pertama bertemu tiba-tiba saja bermain-main manis dalam fantasiku. Bagaimana kita bertemu, bagaimana pertama mata kita saling pandang dan tersenyum, bagaimana mengawali kedekatan yang menarik itu, bagaimana kita sempat jauh dan kembali lagi entah karena apa itu, dan bagaimana kita akhirnya bersatu. Ah, moment-moment itu memang seperti percikan keajaiban kecil dalam hidupku.

            Lalu, tanpa sengaja aku membayangkan sesuatu. Aku menikah denganmu. Hahaha, aku tahu itu masih jauh dan lucu. Tentunya itu rahasia Tuhan beserta semestanya yg Maha keren itu. Tapi sekali lagi, aku hanya membayangkan, tidak ada salahnya kan?

            Pertama, aku akan kamu buat melting setengah mati jika kelak kamu melamarku secara tiba-tiba saat kita sedang melakukan kesenangan-kesenangan konyol kita, seperti biasanya. Tentu saja tanpa pikir panjang aku akan menerimamu dengan senang hati, mengingat kebersamaan kita sudah cukup lama dan aku nyaman denganmu. Selanjutnya beberapa waktu setelah lamaran manis itu, kita akan dipertemukan di kuade pelaminan. Kita akan duduk berdampingan berdua disaksikan orang tua dan kerabat kita untuk pertama kalinya. Kita akan duduk dan bercanda seperti biasanya, kita pasti akan terlihat sangat bahagia saat itu. Lalu melihat teman dan sahabat kita satu persatu menghampiri kita mengucapkan ‘selamat’. Mereka pasti juga bahagia seperti kita, karena mereka juga pasti tahu tentang kita selama kita masih pacaran dulu, sebelum kita akhirnya duduk berdua dan bahagia hari itu.

            Kemudian, kita tidak perlu takut lagi tentang jarak dan kehilangan. Karena hari-hari kita sampai nanti kita pasti akan terus bersama, secara halal. Aku akan melihatmu setiap pagi dan setiap malam. Kita akan terus menghabiskan setiap waktu yang terlewat bersama, menjadi tua berdua. Dan bahagia selamanya...

            Aku sudah tersadar dari lamunanku, masih tiduran di kamar kostku ini. Berniat mandi. Uhm...sekali lagi ini hanya tulisan kecilku, hanya membayangkan sesuatu. Bisa saja kelak aku akan tersenyum melihat tulisan ini jika ternyata apa yang aku bayangkan disini dan aku ceritakan sudah menjadi nyata saat aku membacanya lagi. Tidak ada yang tahu kan? Rahasia Tuhan... Selamat pagi, selamat beraktivitas...



                                                                                          Malang, 28 Maret 2014 08:05





Senin, 03 Maret 2014

Berdua Saja



Ini...tentang kita, aku dan kamu (saja).

Tentang bagaimana kita mengawali semuanya tanpa sengaja, mengikuti aliran syahdu yang manis dan terus menikmatinya hingga sampai pada muaranya yang lebih indah.

Juga tentang semua tawa sederhana kita yang begitu merekah bahagia. Yaa, sejak bersama memang tidak ada kesederhanaan yang biasa saja, semua luar biasa istimewa.

Dengan berdua, semua jadi lebih berwarna, itu sudah pasti kan. Dengan berdua kita mungkin sama-sama lupa jika pernah terluka, aku merasakan itu. Semua yang pernah berlalu melebur begitu saja, seakan cerita di hari lalu biasa saja. Yaa...memang seperti itu adanya.

Saat berdua, gelapnya langit malam yang hitam tidak pernah benar-benar tampak hitam, seakan semua tetap cerah meski tak berbintang. Karena kita sedang berdua.

Jika bersama, dimanapun dan apapun yang tidak menarik dan terkesan ‘flat’ menjadi sesuatu yang menyala-nyala bak kembang api di udara. Semua yang terpenjara di otak seakan membuncah dan meledak riang, seluruh jiwa pesta pora bahagia.

Meski bersama, terkadang rindu itu tetap terasa. Yaa, sekali lagi memang seperti itu yang tengah dirasa.

Baik, bersama adalah segalanya. Meski sederhana, ketika bersama kita tak dapat mengelak bahagia. Bersama punya keajaiban, punya kekuatan, punya cerita, punya cinta, bersamamu...itu teristimewa... {}