Sabtu, 04 Januari 2014

Sempat Lupa

Aku pernah terbang setinggi-tingginya, menikmati angin segar dan semua keindahan di angkasa.
Aku juga pernah jatuh dihempaskan sekencang-kencangnya dan rasanya sakit sekali.
Aku pernah jatuh cinta dan merasakan cinta yang benar-benar cinta, dan itu menyenangkan.
Tapi aku juga pernah patah hati sehancur-hancurnya dan itu pedih serta teramat perih saat akhirnya kita harus benar-benar menyadari arti kehilangan.

Sudah lama aku lupa rasanya dianggap ada.
Aku lupa rasanya dirindukan.
Lupa rasanya dimanja, dipeluk, dicium, diusap pipi dan diacak rambutnya.
Aku lupa rasanya digenggam agar aku tak terlepas dan jauh dari jangkauan.
Juga lupa rasanya diajak bicara tentang rencana masa depan dan menata mimpi-mimpi tengah malam.
Aku benar-benar lupa rasanya dilarang ini itu dan mendengar semua omelan-omelan manis yang menggelitik.
Lupa rasanya dicemburui.
Lupa rasanya dibuat salah tingkah untuk sebuah tatapan nakal yang membuat tawa kian meledak hebat.
Lupa bagaimana rasanya bersyukur saat kebodohan dan kegilaanku dianggap wajar.
Juga lupa rasanya bahagia ketika aku menjadi alasan untuk tawa lepasnya.
Dan, aku lupa rasanya menikmati secangkir hangat berdua yang nikmat, saat hujan turun menghiasi senjanya.

Sampai akhirnya aku bertemu dan menganal kamu...
Aku tidak amnesia lagi tentang rasanya bahagia dan dicintai.

Tidak ada komentar: