Minggu, 29 Desember 2013

Hati di antara garis Hujan dan Senja

ini hanya goresan pena berteman sepi yang setia
diantara rintik keindahan aku hanya ingin sedikit bercerita
aku tekankan ini bukanlah sebuah puisi atau karya sastra yang patut dipuji, sekali lagi ini tentang hati

siang menjelang sore diruangan ini lagi, selalu disini
aku sedang duduk disudut jendela menikmati bulir-bulir hujan yang manis, merasakan harum aroma tanah basahnya yang khas
beberapa daun terlepas dari tangkainya dan berjatuhan seperti efek slow motion dalam akting-akting selebritis ibu kota
aku menggenggam secangkir milo hangat yang nikmat, ah...uapnya yang menyeruak mengenai wajahku selalu menjadi detik favorit yang terlewat untukku
aku mensyukuri seperti apapun bentuk hidupku saat ini
aku menyadari seperti apapun harus kunikmati, seperti sore ini
kolaborasi sempurna antara hujan dan secangkir yang sedang ku genggam, itu semua sudah lebih dari anugerah, bukan begitu?
tentang cinta, usaha, dan perjuangan yang sia-sia itu hanyalah sebuah seni
bagaimana hidup akan lebih indah dari pelangi jika kita pernah merasa kecewa dan kenal namanya luka
jatuh memang sakit, tapi dari situ kita tahu maknanya bangkit, kembali berdiri, menata lagi, merangkak lalu dan kemudian berlari

hujan itu adalah hal yang jujur, menjelaskan isi hati yang tak mampu diucapkan
tidak pernah bisa mewakili segala macam kemunafikan, hanya menjelaskan dan menyiratkan sebuah harapan yang benar
jadi, pernah kamu melupakan apapun yang kamu lakukan bersama dengan hujan?
aku berani bertaruh, tak akan...
tak akan ada satupun orang yang akan melupakan semua kenangannya bersama hujan
meski entah itu suram, kelabu, hitam
tapi hujan yang tersorot langit jingga dan ketika kamu tertawa bersamanya, berbicara banyak hal favoritmu yang ceria, dan memainkan game-game tak bergunalah yang akan mampu menjadikan bahagiamu jadi lebih nyata...

sekali lagi, ini bukan bualan karya sastra
ini tentang hati diantara garis hujan dan senja
kamu mengerti (?)

Tidak ada komentar: